Anita Pronika, Hari Jummaulana

Komunikasi berasal dari Bahasa latin yaitu communis dimana artinya sama. Komunikasi dapat terjadi jika ada
kesamaan antara orang yang menerima pesan dan kesamaan penyampaian pesan itu sendiri. Secara umum,
komunikasi manusia dapat digambarkan dalam bentuk bahasa isyarat, ucapan, tulisan, gerakan, penyiaran serta dapat berupa interaktif, transaktif, terarah, hingga tanpa tujuan. Dengan melakukan komunikasi, perasaan seseorang maupun kelompok dapat di pahami oleh pihak lain termasuk memahami sikap. Tujuan komunikasi adalah mengubah sikap, pendapat, perilaku, dan sosial. Dimana pada hakikatnya, bentuk komunikasi memiliki tujuan menyampaikan informasi agar dapat dipahami oleh komunikan. Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan dalam segala aspek kehidupan tidak terkecuali dari sektor Pendidikan. Terjadinya pembatasan jarak dilakukan guna menekan penyebaran virus menjadi alasan utama dilaksanakannya perkuliahan daring. Dengan perubahan ini membuat dosen harus menyesuaikan metode pembelajaran dengan menggunakan daring agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik di masa pandemi covid-19. Konsep utama yang digunakan kepada mahasiswa adalah media baru, komunikasi Pendidikan, strategi komunikasi dan sistem pembelajaran jarak jauh. Konsep utama yang digunakan adalah strategi komunikasi, media baru, komunikasi pendidikan, dan pembelajaran jarak jauh. Dosen sebagai pendidik, menghadapi pendemi covid-19, harus memiliki strategi pembelajaran online yang tepat, agarpengajaran terhadap mahasiswa dapat tersampaikan dengan efektif.

Referensi

D. Mulyana, “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2013.
D. Stoner, J.A., Freeman, R. E., dan Gilbert, “Managemen”t. New Jersey: Englewood
Cliffs: Prentice-Hall Inc., 1995.
“Hak dan Kewajiban Dosen”. lldikti13kemdikbud.co.id.
Husamah, :Belajar dan Pembelajaran”. Malang: UMM Press, 2018.
T. P. Widianti dkk, “Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah
Indonesia Kuala Lumpur,‖ J. Pendidik. Islam, vol. Vol. 18. N, pp. 17–31, 2021.
Yuliana, “Coronavirus Disease (COVID-19): Sebuah Tinjauan Literatur”. Wellness
Heal. Mag., vol. vol 2 no.1, pp. 187–192, 2020.
M. Syamsudin, Metode Kuantitatif Komunikasi”.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
APPI. 2010. “Rekomendasi Peran Pendidikan dalam Pembangunan Karakter Bangsa.
Konferensi dan Workshop tentang Peran Pendidikan dalam Pembangunan
Karakter Bangsa”. Pada 16—17 Oktober 2010 di Universitas Negeri Malang
(UM).
Depdiknas. 2005. ―Undang-undang Guru dan Dosen”. Bandung: Adicita Karya Nusa.
Depdiknas. 2007. ―Pedoman Penilaian Guru dalam Jabatan”. Jakarta: Direktorat
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Depdiknas. 2003. “Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta: Pusat
Dokumentasi Depdiknas
Slamet Yahya. 2006. “Strategi Pendidikan Islam Menghadapi Kemajuan Iptek”. Jurnal
Magister Agama , Vol.11 No.1, hlm.1- 5.
Buchori, Mochtar, 1994. ―Pendidikan dalam Pembangunan”. Jakarta: IKIM
Jabali, Fu’ad, dan Jamhari, 2003. “IAIN & Modernisasi Islam di Indonesia”. Jakarta:
UIN Jakarta Press, 1424 H./2003 M. cet.I.
Hidayatullah, Taufik, 2010. “Islam dan Pendidikan Karakter Paradigma Pendidikan
Living Values Education (Studi Kasus di Sekolah Madania,‖. Jakarta: Sekolah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ismail, Saminan, 2013. “Budaya Sekolah Islam”. Bandung: Rizqi Press, cet. I.
Mastuhu, 2007. “Sistem Pendidikan Nasional”. Ciputat:Lentera Hati, cet. I.
Nata, Abuddin, 2014. “Sosiologi Pendidikan Islam”. Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet. I.
Zubaidi, 2011. “Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan”. Jakarta: Prenada Media, ce. I

Diterbitkan: 2022-07-31

Terbitan Utuh