PENYELESAIAN MASALAH PENERBITAN SERTIPIKAT BERDASARKAN PEMALSUAN SURAT OLEH KANTOR PERTANAHAN
DOI:
https://doi.org/10.37859/jeq.v10i2.8802
Abstract
Obtaining legal certainty over land is a right of every citizen, and numerous cases of document forgery have plagued the ranks of the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning/National Land Agency (ATR/BPN). To resolve land disputes, strategic policies are needed with the aim of providing legal certainty and justice regarding the control, ownership, use, and utilization of land. Resolution is carried out based on the ministry's initiative or complaints from the public to the relevant ministry. Coordination between the ministry and the Regency/Municipal Land Office is essential to collect data, conduct analysis, and provide recommendations for case resolution. Land certificates may be annulled due to administrative reasons and miscalculations of land area. The annulment of certificates can be executed through a court decision or by the Ministry of ATR/BPN. In certificate annulment, the contrarius actus principle is applied, meaning that the administrative body or official that issued the decision also has the authority to revoke it. The annulment of legal products is conducted if there is an administrative and/or legal defect as stipulated in Article 35 of the Ministerial Regulation of ATR/Head of BPN No. 21/2020. In administrative law, the Ministry of ATR/BPN plays a crucial role in determining the authority of officials and ensuring legal certainty.
Downloads
References
Buku
Bernhard Limbong. 2012. Konflik Pertanahan. Jakarta: Margareta Pustaka.
Boedi Harsono, 1999, “Hukum Agraria Indonesia”, Bagian pertama, Jilid I, Edisi
Revisi, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Chakim, M Lutfi, Contrarius Actus, http://www.lutfichakim.com/2017/09 /contrarius-actus.html, 2017
Chomzah, Ali Achmad, Penyelesaian Sengketa Hak Atas Tanah, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2003.
Limbong, Bernhard, Konflik Pertanahan, Jakarta: Margaretha Pustaka, 2012.
Suandra, I Wayan, Hukum Pertanahan Indonesia, Jakarta: Rianeka Cipta, 1991.
Sutedi Andrian, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Sinar Grafika, Jakarta, 2007.
Susanto, M. I., & Supriyatna, W. (2020). Creating an Efficient Justice System with ECourt System in State Court and Religious Court of Rights. International Journal of Arts and Social Science, 3(3), 354-361.
Artikel Jurnal
Alfons dan Dian Aries Mujiburohman, Penerbitan Dan Pembatalan Sertipikat Hak Atas Tanah Karena Cacat Administrasi, Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 10, No. 2.
Gunawan. 2014.” RUU Pertanahan: antara Mandat dan Pengingkaran Terhadap UUPA 1960”. Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan. No. 39 Tahun 2014.
Gueci, Rizal Sofyan. "Penguatan Kedudukan Pranata Hak Servitut dan Hukum Bertetangga dalam Yurisprudensi." Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 3.1 (2016).
Iqbal, Muhamad. "Implementasi Efektifitas Asas Oportunitas di Indonesia Dengan Landasan Kepentingan Umum." Jurnal Surya Kencana Satu: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 9.1 (2018): 87-100.
Istijab, Penyelesaian Sengketa Tanah Sesudah Berlaku Undang-Undang Pokok Agraria, Widya Yuridika, Vol. 1 No. 1,2018.
Ni Made Silvia Gayatri, dkk. 2021. “Pembatalan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Akibat Cacat Administrasi”. Jurnal Analogi Hukum. Volume 3, Nomor 1, 2021.
Nia Kurniati. 2016. Hukum Agraria Sengketa Pertanahan: Penyelesaiannya Melalui Arbitrase Dalam Teori Dan Praktik. Bandung: Refika Aditama.
Roeroe, S. D. (2013). Penegakan Hukum Agraria dan Penyelesaian Sengketa Pertanahan dalam Proses Peradilan. Penegakan Hukum, 100-111.
Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penanganan dan Penyelesaian Kasus Pertanahan









