HAK MENGUASAI NEGARA DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DI ERA OTODA
DOI:
https://doi.org/10.37859/jeq.v8i2.4964
Abstract
The economy is structured as a joint venture based on the principle of kinship", the meaning is profound, namely that the economic system developed gotong royong. The inherent meaning of people's economic rights to be maintained by the State Ruled Rights. Law Number 3 of 2020, Article 92 provides authority in the form of rights for mining license (IUP) and special mining business permit (IUPK) holders. This arrangement is a form of freedom to trade these mining materials so that it has the potential to obscure the constitutional right of the state, so that the state's position becomes a sub-ordination of business actors. The spirit of regional autonomy is essential to provide flexibility to maximize mineral and coal mining management. The results: the economic rights of the people are attached to the meaning of the right to be controlled by the state is a manifestation of the fulfillment of the economic rights of the people as a subject to obtain prosperity. The regulation that gives the permission holder authority over minerals and coal to possess is legally contrary to the constitution.
Downloads
References
Achmad Sodiki (2000). Politik Hukum Agraria.
Afifah Kusumadara (2013). Perkembangan Hak Negara Atas Tanah: Hak Menguasai atau Hak Memiliki.
Ahmad Redi (2014). Hukum sumber daya alam dalam sektor kehutanan.
Aminuddin Ilmar (2012). Hak Menguasai Negara Dalam Privatisasi BUMN.
Ana Sofa Yuking (2013). Kepastian Hukum dalam Undang-Undang Minerba. LAW REVIEW Vol. 11.
Arie Sukanti Hutagalung (2005). Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah, Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia.
Arivan Amir (2019). Pengalihan Hak Penguasaan Tanah Menurut UUPA Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Pertama Kali.
Arsan Nurrokhman Nurrokhman (2020). Quo Vadis Indonesian Agrarian Reform: Implementation of UUPA in the President Regulation No. 86 of 2018. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, Vol. 5, No 3.
Arsenio M Balisacan (2007). Agrarian Reform and Poverty Reduction in the Philippines.
B F Sihombing (2017). Agrarian Reform In Indonesia. A Juridical Revie.w
Boedi Harsono (1986). Hukum agraria Indonesia: himpunan peraturan-peraturan hukum tanah. Penerbit Djambatan.
Business & Manajemen Journal (2018). Green Marketing dan Implikasinya Terhadap Sustainable Development di Era Globalisasi, Kajian Terhadap Strategi Pemasaran yang Berkelanjutan. Business & Manajemen Journal, Vol. 11, No. 2.
Craig Thorburn (2003). Democratizing Decentralization.
Daniel Fitzpatrick (1997). Disputes and Pluralism in Modern Indonesian Land Law. Vol.22
Happy Hayati Helmi (2019). Reformasi Hukum Pertanahan: Pengaturan Komersialisasi Ruang Tanah. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, Vol. 8, No. 3.
Inge Dwisvimiar (2011). Keadilan dalam perspektif filsafat ilmu hukum. Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 11, No. 3.
Ivida Dewi Amrih Suci (2018). Karakteristik Hukum Acara Renvoi Prosedur Dalam Perkara Kepailitan.
Kaelan (2002). Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Paradigma, Yogyakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi (2018). Kajian Harmonisasi Undang-Undang Di Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Mahkamah Konstitusi RI (2004). Putusan Perkara Nomor 058-059-060-063/PUU-II/2004 dan Perkara Nomor 008/PUU-III/2005 tentang Uji Materiil UU No. 7 Tahun 2004.
Marthen B. Salinding (2019). Prinsip Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara yang Berpihak kepada Masyarakat Hukum Adat. Jurnal Konstitusi, Vol. 16, No. 1.
Meggi Okka Hadi Miharja, Andreas Dwi Setyo, dan Herbowo Prasetyo Hadi (2015). Implikasi Hukum Terkait Pertambangan Rakyat Dalam Bidang Minerba Di Indonesia. PRIVAT LAW 1, No. 7.
M Sadyohutomo (2018). The benefits of an agrarian reform model in Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Vol. 202.
Muhammad Ilham Arisaputra (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance Dalam Penyeenggaraan Reforma Agraria Di Indonesia. Yuridika, Vol. 28, No. 2.
Muhammad Bakri (2011). Hak menguasai tanah oleh negara: paradigma baru untuk reforma agraria. Universitas Brawijaya Press.
Muhammad Jeffry Maulidi, M. Arba, dan Kaharuddin Kaharuddin (2017). Analisis Hukum Tentang Peralihan Hak Milik Atas Tanah Dengan Bukti Akta Di Bawah Tangan Sebagai Dasar Pendaftaran Tanah Untuk Pertama Kali (Studi Di Kabupaten Lombok Tengah). Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan, Vol. 5, No. 3.
M Yazid Fathoni dan Musakir Salat (2022). Penerapan Prinsip Keadilan Dalam Pembebasan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Nancy Lee Peluso, Suraya Afiff, dan Noer Fauzi Rachman (2008). Claiming the Grounds for Reform: Agrarian and Environmental Movements in Indonesia. Journal of Agrarian Change, Vol. 8, No. 2–3.
Peter Mahmud Marzuki (2017). Penelitian Hukum Edisi Revisi. Presmada Media Grup.
Roestandi Ardiwilaga (1962). Hukum agraria Indonesia dalam teori dan praktek. Masa Baru.
Rizkyana Zaffrindra Putri dan Lita Tyesta A.L.W (2015). Kajian Politik Hukum Tentang Perubahan Kewenangan Pemberian Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. LAW REFORM, Vol. 11, No. 2.
Sri Hajati et al. (2020). Buku Ajar Politik Hukum Pertanahan. Airlangga University Press.
Suraya Afiff, Noer Fauzi, Gillian Hart, Lungisile Ntsebeza, and Nancy Peluso. 2005. "Redefining Agrarian Power: Resurgent Agrarian Movements in West Java, Indonesia". UC Berkeley, CSEASWP2-05.
Syaiful Azam (2003). Eksistensi Hukum Tanah dalam mewujudkan tertib Hukum Agraria.
Tody Sasmith, et al. (2015). Pemaknaan Hak Menguasai Negara Oleh Mahkamah Konstitusi (Kajian terhadap Putusan MK No. 35/PUU-X/2012; Putusan MK No. 50/PUUX/ 2012; dan Putusan MK No. 3/PUU-VIII/2010).
Tri Hayati (2015). Era Baru Hukum Pertambangan: Di Bawah Rezim UU No. 4 Tahun 2009. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Urip Santoso (2013). Hukum Agraria, Kajian Komprehensip. Kencana Prenadamedia Group.
Victor Imanuel Williamson Nalle (2016). Hak menguasai negara atas mineral dan batubara pasca berlakunya Undang-Undang Minerba. Jurnal Konstitusi, Vol. 9, No. 3.
Winahyu Erwiningsih (2009). Pelaksanaan Pengaturan Hak Menguasai Negara atas Tanah Menurut UUD 1945.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara









