Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Orbital Cellulitis Dengan Metode Certainty Factor

  • Tika Christy Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Royal
  • Suci Andriyani Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Royal
  • Febby Madonna Yuma Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Royal

Abstract

Abstrak

Teknologi dan kemajuannya yang pesat sangatlah membantu kehidupan manusia. Diera seperti saat ini mungkin hampir sebagian penduduk diseluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri pun sudah menikmati kemajuan teknologi. Sellulitis Orbita yaitu infeksi jaringan lunak orbita yang terletak posterior dari septum orbita. Penyebab dan factor predisposisi selilitus orbita antara lain sinusitis,trauma okuli,riwayat operasi,dakriosistitis, sisa benda asing dimata dan periorbita,infeksi gigi (odontogen),tumor orbita atau intraokuler, serta endoftalmitis.Kasus sellulitis orbita dengan endoftalmitis atau panoftalmitis merupakan kasus jarang. Kasus ini biasanya terjadi pasca operasi serta penyebab endogen biasanya dihubungkan dengan kasus endocarditis dan blastomikosis pada paru. Prognosis visus buruk dan terapi hanya ditujukan untuk life saving. sistem  pakar berasal dari istilah knowledge base expert system. Istilah ini muncul karena untuk memecahkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan ke dalam komputer. Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. Ketidakpastian merupakan suatu permasalahan karena mungkin menghalangi kita dalam membuat suatu keputusan yang terbaik bahkan mungkin dapat menghasilkan suatu keputusan yang buruk. Dalam dunia medis, ketidakpastian mungkin menghalangi pemeriksaan yang terbaik untuk para pasien dan berperan untuk suatu terapi yang keliru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah sistem yang telah dibuat ini mampu menggantikan para pakar dan membantu pasien penderita penyakit Sellulitis Orbita bisa lebih cepat mengetahui penyakit apa yang mereka derita berdasarkan gejala yang dirasakan.

Kata kunci: ketidakpastian, sistem pakar, Sellulitis Orbita

 

Abstract

Technology and its rapid progress is very helpful for human life. In today's era, perhaps most of the population around the world, including in Indonesia itself, have enjoyed technological advances. Orbital cellulitis is an infection of the orbital soft tissue which is located posterior to the orbital septum. Causes and predisposing factors for orbital cellulitis include sinusitis, ocular trauma, surgery history, dacryocystitis, residual foreign bodies in the eye and periorbita, dental infections (odontogens), orbital or intraocular tumors, and endophthalmitis. Cases of orbital cellulitis with endophthalmitis or panophthalmitis are rare cases. These cases usually occur postoperatively and endogenous causes are usually associated with cases of endocarditis and blastomycosis of the lung. The visual prognosis is poor and therapy is only aimed at saving life. Expert system comes from the term knowledge base expert system. This term arises because to solve problems, expert systems use the knowledge of an expert that is entered into a computer. Uncertainty can be considered as a lack of sufficient information to make a decision. Uncertainty is a problem because it may prevent us from making the best decision and may even result in a bad decision. In the medical world, uncertainty may prevent the best treatment for patients and lead to the wrong therapy. The purpose of this study is to find out whether the system that has been created is able to replace experts and help patients with Orbital Cellulitis disease to find out what disease they are suffering from based on the symptoms they feel.

Keywords: Certainty Factor, Expert System, Orbital Cellulitis

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-12-19
How to Cite
Christy, T., Suci Andriyani, & Febby Madonna Yuma. (2022). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Orbital Cellulitis Dengan Metode Certainty Factor . Jurnal CoSciTech (Computer Science and Information Technology), 3(3), 358-363. https://doi.org/10.37859/coscitech.v3i3.4278
Abstract views: 206 , PDF downloads: 184