Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Lansia terhadap Kesehatan Mental
Abstract
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam menjaga kualitas hidup lansia. Namun, rendahnya pengetahuan dan sikap positif terhadap kesehatan mental sering menjadi hambatan dalam mencapainya. Diperkirakan 121 juta manusia di muka bumi mengalami masalah Kesehatan Mental. Sejauh ini, prevalensi masalah Kesehatan Mental salah satunya depresi pada lansia di dunia berkisar 8-15% dan hasil meta analisis dari laporan negara-negara di dunia mendapatkan prevelensi rata-rata depresi pada lansia adalah 13,5% dengan perbandingan antara perempuan dan laki-laki yaitu 14,1:18,6. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi di Sekolah Lansia dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap lansia terhadap kesehatan mental. Metode pengabdian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pretest-posttest. Sebanyak 30 lansia dilibatkan sebagai responden. Intervensi dilakukan melalui serangkaian sesi edukasi yang mencakup pengenalan kesehatan mental, pengelolaan stres, serta teknik peningkatan kesejahteraan kesehatan mental lansia. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap lansia terhadap kesehatan mental. Nilai pre pada pengetahuan lansia yaitu 60,0% dan meningkat yang dilihat dari hasil post test yaitu 96,7%. Begitu juga dengan sikap juga mengalami peningkatan yaitu dari 30,0% (nilai pre test) menjadi 96,7% (nilai post test)
Downloads
References
Berlian, R., & Heppy, F. (2014). Hubungan depresi dengan kejadian insomnia pada lansia dipanti sosial tresna wedha kasih sayang ibu batusangkar. Jurnal Kesehatan Stikes Prima Nusantara Bukit Tinggi ,83.
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 Allender, J. A., Rector, C. dan Warner, K. D. (2014). Community Health Nursing: Promoting and Protecting the Public's Health. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilki