Penyediaan Air Bersih Di Masjid Nur Ikhlas Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar
Penyediaan Air Bersih
Abstract
Masjid Nur Ikhlas di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar memiliki masalah ketersediaan air bersih. Sumber air dari sumur gali terkontaminasi kadar logam yang tinggi seperti besi (Fe) dan mangan (Mn)). Kualitas air tersebut tidak memenuhi standar air bersih yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui PERMENKES No.55/MENKES/PER/II/2023. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di Masjid Nur Ikhlas Desa Buluh Cina. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dipasang sistem penyaring air dengan kapasitas penampungan 1000 liter oleh tim Pengabdian Dosen Teknik Mesin Universitas Riau di Desa Buluh Cina. Hasil uji coba dan uji kualitas air dari air yang telah dimurnikan menunjukkan bahwa air telah memenuhi standar kualitas air bersih. Solusi ini telah berhasil mengatasi masalah ketersediaan air bersih di Masjid Nur Ikhlas, selain itu solusi ini juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar dan memastikan air yang digunakan aman dan memenuhi syarat kesehatan.
Downloads
References
[2] F. Alihar, “Penduduk dan Akses Air Bersih di Kota Semarang,” J. Kependud. Indones., vol. 13, no. 1, pp. 67–76, 2018.
[3] P. N. Putri Nawangsari, A. Martin, D. S. Arief, M. Akbar, M. Mintarto, and D. Saputra, “Instalasi Penjernih Air Di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar,” J. Pengabdi. UntukMu NegeRI, vol. 7, no. 1, pp. 79–83, 2023, doi: 10.37859/jpumri.v7i1.4658.
[4] I. Arundina, T. I. Budhy S, R. Handayani, and S. E. Rahmawati, “Pengolahan Air Bersih Berbasis Kebutuhan Rumah Tangga dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Desa Kandat Kabupaten Kediri,” J. Pengabdi. UNDIKMA, vol. 3, no. 1, p. 117, 2022, doi: 10.33394/jpu.v3i1.4943.
[5] P. No. 2 T. 2023, Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan, vol. 151, no. 2. 2018, p. Hal 10-17.
[6] I. Ilyas, V. Tan, and M. Kaleka, “Penjernihan Air Metode Filtrasi untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat RT Pu’uzeze Kelurahan Rukun Lima Nusa Tenggara Timur,” War. Pengabdi., vol. 15, no. 1, p. 46, 2021, doi: 10.19184/wrtp.v15i1.19849.
[7] Y. Pratama, S. Juhana, and R. Yuliatmo, “Metode Filtrasi Menggunakan Media Arang Aktif, Zeolit, dan Pasir Silika Untuk Menurunkan Amonia TOTAL (N-NH3) dan Sulfida (S 2-) pada Air Limbah Outlet Industri Penyamakan Kulit,” Maj. Kulit Politek. ATK Yogyak., vol. 20, no. 1, pp. 39–52, 2021.
[8] L. Febrina and A. Ayuna, “Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) Dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik,” J. Teknol., vol. 7, no. 1, pp. 36–44, 2014.
[9] Mochamad Hilmy and Herry Prabowo, “Penjernihan Air Bersih dengan Filter Alami dan Aerasi di Teluk Bakung, Sungai Ambawang, Kubu Raya,” J. Pengabdi. UntukMu NegeRI, vol. 4, no. 1, pp. 1–5, 2020, doi: 10.37859/jpumri.v4i1.1692.
[10] M. Anshar, R. S. Sadjad, E. Palantei, Z. M., and D. J., “Pelatihan Perakitan Sistem Filterisasi Air Minum Skala Rumah Tangga,” J. TEPAT Appl. Technol. J. Community Engagem. Serv., vol. 1, no. 1, pp. 33–40, 2018, doi: 10.25042/jurnal_tepat.v1i1.1.