Pendampingan Pengolahan Mpasi di Wilayah Kerja Puskesmas Dlingo II
Abstract
Peningkatan kualitas asupan menu makanan balita sebagai upaya dalam melakukan pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Dlingo II. Data hasil survei status gizi Indonesia menujukan bahwa prevalensi balita stunting di Kabupaten Bantul pada tahun 2021 mencapai 19%, di tahun 2022 angka tersebut menurun menjadi 14%. Perkembangan stunting ini memberikan harapan untuk kelanjutan penurunan angka stunting di Kabupaten Bantul tahun 2023 dan masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan orang tua terutama para ibu, mengenai pentingnya asupan menu makanan bergizi seimbang untuk balita. Tahap awal dilakukan sosialisasi interaktif dengan meliputi sesi penyampaian informasi tentang stunting, penyebab stunting, pencegahan stunting, jenis makanan yang diperlukan, serta cara memasak dan menghidangkan makanan yang kaya akan nutrisi. Tahap Implementasi dilakukan demonstrasi praktis dalam penyusunan menu makanan balita yang seimbang. Orang tua ikut berpartisipasi dalam sesi tanya jawab terkait masalah gizi dan pencegahan stunting. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi orang tua dalam memilih serta menyusun menu makanan yang sesuai untuk balitnya guna mencegah terjadinya stunting.
Downloads
References
[2] H. Care and J. Kesehatan, “KAMPANYE ISI PIRINGKU UNTUK KEJADIAN STUNTING PADA BALITA,” vol. 11, no. 1, 2022.
[3] P. W. Mardihani and F. Husain, “Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pesisir Desa Sekuro Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara,” J. Educ. Soc. Cult., vol. 10, no. 2, pp. 219–230, 2021, [Online]. Available: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/51915.
[4] S. Darnis, “Penyebab dan Resiko Stunting: Implikasi Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,” J. Pendidik. Indones., vol. 2, 2022, doi: 10.1111/mcn.12617.
[5] L. Rahayuwati et al., “Pencegahan Stunting melalui Air Bersih, Sanitasi, dan Nutrisi,” War. LPM, vol. 25, no. 3, pp. 356–365, 2022, doi: 10.23917/warta.v25i3.1031.
[6] R. Y. Widiastuti and R. D. Faiza, “Upaya Kader Posyandu dalam Mengurangi Tingkat Stunting di Desa Pakel Kabupaten Jombang,” Learn. Community J. Pendidik. Luar Sekol., vol. 6, no. 2, pp. 130–137, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JLC/article/view/34393.
[7] H. Khoeroh, O. W. K. Handayani, and D. R. Indriyanti, “Evaluasi Penatalaksanaan Gizi Balita Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Sirampog,” Unnes J. Public Heal., vol. 6, no. 3, p. 189, 2017, doi: 10.15294/ujph.v6i3.11723.
[8] Lilik Hanifah, H. N. Anisa, and F. P. Lestari, “Edukasi Tentang Pola Asuh Dalam Pencegahan Stunting,” J. Peduli Masy., vol. 4, no. Juni, pp. 207–212, 2022, [Online]. Available: http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM%0AEDUKASI.
[9] D. Sutio, “Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita,” J. Dep. Gizi Fak. Kesehat. Masarakat, vol. Vol. 28 No, pp. 247–256, 2017.
[10] I. Setiawati and N. Firdaus, “Kelas ibu hamil dapat mewujudkan kehamilan sehat untuk mencegah stunting Utilization of classes for pregnant women to create healthy pregnancies to prevent stunting Abstract,” vol. 2, no. 2, pp. 102–110, 2023.