PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU
Abstract
Banjir merupakan masalah yang hampir setiap tahun melanda wilayah perkotaan maupun pedesaan. Banjir disebabkan karena tidak lancarnya saluran pembuangan air (di selokan atau badan air) yang menyebabkan terjadinya luapan air, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke aliran air, dan berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air. Penyebab banjir di wilayah perkotaan lebih banyak disebabkan oleh tidak lancarnya aliran air (di selokan) akibat sampah yang dibuang ke aliran air dan berkurangnya daerah resapan air di pekarangan rumah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masysrakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai dalam pembuatan lubang biopori sebagai upaya untuk penanggulangan dan pencegahan banjir di sekitar pemukiman masyarakat tersebut yang nantinya dapat diaplikasikan oleh masyarakat di lingkungan sekitar rumah.
Downloads
References
[2] Brata, R. & A. Nelistya. 2008. Lubang Resapan Biopori. Jakarta. Penebar Swadaya
[3] Mulyaningsih, T., P. Purwanto, & D. P. Sasongko. 2014. Status Keberlanjutan Ekologi pada Pengelolaan Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Langkapura,
Kecamatan Langkapura, Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 11 (2).
[4] Permatasari, L. 2015. Bioinfiltration Hole: “One Day For Biopore” as an Alternative Prevent Flood. International Journal of Advances in Science Engineering and
Technology: Vol 3 (2).
[5] Sutandi, M.C., G. Husada, K. Tjandrapuspa, D. Rahmat, dan T. Sosanto. 2013. Penggunaan Lubang Resapan Biopori untuk Minimalisasi Dampak Bahaya Banjir
pada Kecamatan Sukajadi, Kelurahan sukawarna, RW 004, Bandung. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7, Universitas Sebelas Maret.

