PELATIHAN HEAT TREATMENT SEDERHANA UNTUK SISWA SMK SE-PEKANBARU
Abstract
Industri pengecoran logam umumnya menggunakan baja karbon sebagai bahan baku utama. Hal ini disebabkan oleh besarnya kebutuhan industri terutama industri pengolahan kelapa sawit, kertas dan industri lainnya terhadap komponen mesin yang diproduksi dengan teknik pengecoran logam. Banyak dipakainya baja karbon pada industri tersebut mengakibatkan bahan tersebut harus mengalami penyesuaian pada sifat mekanis yang diinginkan oleh pemakainya, salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan proses perlakuan panas, proses ini akan sangat bergantung pada komposisi kimia bahan, suhu pemanasan, waktu penahanan (hold time) dan kecepatan pendinginan (cooling rates). Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa SMK di lingkungan kampus tentang pengaruh proses pendinginan paska perlakuan panas terhadap sifat mekanik logam terutama nilai kekerasannya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa dalam mempelajari ilmu metalurgi.
Downloads
References
pengecoran logam di klaten, 2006 TRAKSI.
[2] Yani, Rina Dwi Pratomo, Tri Cahyono, Hendro, Pengaruh Perlakuan Panas Terhadap Struktur Mikro Logam St 60, 2008 [2] Dewan Standar Akuntansi
Keuangan. (2009). StandarAkuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. IkatanAkuntan Indonesia. Jakarta.
[3] Santosa, Irfan, Pengaruh
Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Tarik Dan Ketangguhan Impak Pada Baja ST, 2008, OSEATEK.
[4] B. Anwar; Analisis Perbedaan Kekerasan Baja Steel (St) 60 yang Didinginkan dengan Menggunakan Air dan Oli Setelah Proses Perlakuan Panas, 2011.
[5] J. Ilyas; A. Haryadi; analisa pengaruh perlakuan panas terhadap kekuatan sambungan las baja karbon tinggi, 2012
[6] Surdia,Tata. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta : Pradnya paramitha 1996
[7] Supardi, Edih. 1999. Pengujian Logam. Bandung: Angkasa.
[8] Van Vlack, Lawrench. 1985. Ilmu dan Teknologi Bahan (ilmu logam dan bukan logam). Jakarta : Erlangga.