JURNAL SURYA TEKNIKA

Pendekatan Terintegrasi OEE dan FMEA dalam Meningkatkan Keandalan Mesin Giling Kedelai pada Proses Produksi Tahu

2025-11-20T14:52:13+07:00

This study explores the enhancement of soybean grinding machine reliability in tofu production by integrating Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Conducted at CV. Restu Mulia Jaya between November 2024 and April 2025, the research utilized quantitative analysis of machine operational data. The findings revealed consistently low OEE values (39.04%–46.03%), attributed primarily to frequent downtime and variable performance rates. Equipment failures and speed losses were identified as the main sources of inefficiency. FMEA highlighted critical failure modes, notably clogged or corroded spirals and damaged filters. Recommended improvements include the adoption of Total Productive Maintenance (TPM), operator training, real-time monitoring, and the use of durable materials for key components. This integrated OEE-FMEA approach effectively prioritizes corrective actions and supports sustainable reliability improvement for soybean grinding machines in small-scale tofu production.

Keywords: machine reliability, OEE, FMEA, tofu production, maintenance

Pendekatan Lean Service Untuk Mengurangi Waste Pada Layanan Cuci Mobil

2025-11-20T14:17:59+07:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemborosan (waste) yang terjadi pada proses pencucian kendaraan menggunakan pendekatan lean service. Metode penelitian dilakukan dengan time study sebanyak lima kali percobaan, yang kemudian dipetakan menggunakan Value Stream Mapping (VSM) untuk mengetahui aktivitas bernilai tambah (VA), tidak bernilai tambah tetapi perlu (NNVA), serta tidak bernilai tambah (NVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total cycle time sebesar 3207 detik, terdapat waste sebesar 333 detik (10,38%). Waste yang dominan muncul di antaranya adalah penggunaan slang dan water jet yang dipakai bergantian untuk motor, pengulangan lap eksterior–interior, multitasking kendaraan, hingga idle time akibat pegawai mengobrol. Setelah dilakukan analisis akar masalah menggunakan fishbone diagram dan five whys analysis, dirancang perbaikan berupa penerapan single-piece flow, penambahan SOP mikro, serta penyediaan alat kerja sesuai ergonomi. Implementasi simulasi perbaikan menunjukkan penurunan cycle time menjadi 2416 detik atau setara penghematan 791 detik (24,66%). Hasil ini membuktikan bahwa penerapan lean service dapat meningkatkan efisiensi waktu proses di layanan jasa pencucian kendaraan

Rancang Bangun Sistem Kemudi Mobil Hemat Energi Kategori Urban Konsep Bahan Bakar Etanol

2025-12-08T16:44:27+07:00

Penelitian ini bertujuan merancang dan menguji sistem kemudi mobil hemat energi berbasis etanol yang ergonomis, ringan, dan efisien untuk kompetisi. Sistem kemudi dirancang berdasarkan prinsip geometri Ackermann dengan menggunakan aplikasi SolidWorks, perhitungan teoritis radius putar 5,11 meter, sudut belok roda bagian dalam 17,7°, dan roda bagian luar 14,7°. Hasil pengujian lapangan menunjukkan radius putar aktual sebesar 5,34 meter (kanan) dan 5,35 meter (kiri), masih berada di bawah batas maksimal 6 meter sesuai regulasi. Sudut belok roda depan terukur mencapai 18° (dalam) dan 14,5° (luar), sesuai dengan prinsip Ackermann yang menjamin efisiensi belok. Sistem terbukti responsif, ringan dalam pengoperasian, minim getaran, dan mampu menahan beban dinamis secara optimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kemudi yang terintegrasi dengan prinsip ergonomi dan efisiensi energi secara keseluruhan memenuhi standar kompetisi, menawarkan performa yang andal dan nyaman. Temuan ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan kendaraan hemat energi berbasis etanol untuk kebutuhan kompetitif di masa depan.

Analisis Beban Puncak dan Strategi Mitigasi Overload pada Gardu Distribusi PLTT 230 untuk Keandalan Sistem Tenaga Listrik

2025-10-09T14:31:22+07:00

Gardu distribusi merupakan elemen penting dalam sistem listrik yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik dari sistem transmisi ke konsumen. Namun, pada kondisi beban puncak, gardu distribusi sering mengalami kelebihan beban, yang dapat mengurangi efisiensi dan memperpendek umur peralatan, terutama transformator distribusi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis beban puncak yang terjadi di stasiun distribusi dan mengevaluasi upaya untuk mengurangi kelebihan beban berdasarkan pedoman SPLN (Standar Perusahaan Listrik Negara). Metodologi yang digunakan meliputi pengukuran langsung beban arus dan tegangan di beberapa stasiun distribusi, analisis data beban harian dan mingguan, serta perbandingan dengan batas toleransi standar SPLN, yang merekomendasikan agar beban trafo tidak melebihi 80% dari kapasitas nominal secara terus-menerus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa stasiun distribusi mengalami beban di atas batas standar, terutama selama periode beban puncak. Oleh karena itu, strategi untuk penyeimbangan beban antar fasa, pemindahan beban ke gardu distribusi lain, dan perencanaan penambahan trafo baru diperlukan. Dengan menerapkan standar SPLN secara konsisten, kelebihan beban dapat diminimalkan, sehingga meningkatkan keandalan dan efisiensi distribusi listrik.