Pemberian MP- ASI dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Rejosari Pekanbaru
Abstract
Data from 2020 shows that the highest number of stunted toddlers in the world comes from Asia (53%) followed by Africa (41%). The largest proportion comes from South Asia, namely 30.7%, then in second place is Southeast Asia at 27.4%, while the lowest proportion is in East Asia, namely 4.9%. In Southeastern Asia Regional in 2005-2007, the first position was occupied by Timor Leste with a prevalence of 48.8%, then in second position was Indonesia with 31.8% (WHO, 2021). The factors that cause stunting are mainly influenced by nutritional intake, which has a significant influence on growth. Failure to implement early breastfeeding initiation (IMD), failure to provide exclusive breast milk (ASI), and early weaning can be factors in stunting. Things that need to be considered when providing complementary breast milk (MP-ASI) are the quantity, quality and safety of the food provided (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2018). More than 40% of babies are introduced to complementary foods too early (before reaching six months), the food consumed by 40% of children aged 6–24 months is not as varied as it should be, and 28% of children do not get food with sufficient frequency. (UNICEF, 2020). The purpose of this study was to determine the Effect of Providing Complementary Breastfeeding with the Incidence of Stunting in Toddlers at the Rejosari Health Center, Pekanbaru. (2012). The research design used was Correlational study, the Population in this study were all toddlers who were treated at the Rejosari Health Center, Pekanbaru with a sample size of 47 respondents. The results of the study showed that toddlers who did not receive exclusive breastfeeding were 9 respondents and were at risk of stunting (-3 to <2 SD Stunting), and 23 respondents were given inappropriate complementary feeding so that it can be concluded that providing complementary feeding has an effect on the incidence of stunting.
Downloads
References
Akombi, B. J. et al. (2017) Stunting, wasting and underweight in Sub-Saharan Africa: A systematic review‟, International Journal of Environmental Research and Public Health, 14(8), pp. 1–18. doi: 10.3390/ijerph14080863.
Cahniago, S. R. R. (2020) Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI Dini dengan Kejadian Stunting pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara. Universitas Sumatera Utara.
Dwi, P et.al. 2016. Waktu Pemberian MP-ASI Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan Di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. Vol.4, No.2.
Fitrah dan Lutfiyah. 2017, Metode Penelitian: Peneltian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi kasus. Sukabumi: CV Jejak.
Friska, Meilyasari dan Muflihah Isnawati. 2016. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 12 Bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal of Nutrition College. Vol.3. No.2.
Hairudin, Angkat. 2018, Penyakit Infeksi Dan Praktek Pemberian Mp-Asi Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Simpang Kiri Kota Sabulussalam. Jurnal Dunia Gizi. Vol.1, No.1.
Hayyudini, D dan Dharmawan, Y. 2017. Hubungan Karakteristik Ibu, Pola Asuh dan Pemberian Imunisasi Dasar Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-24 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-journal). Vol.5 No.4, hal 788-800.
Hendra A, Miko A dan Hadi A. 2013. Kajian Stunting pada Anak Balita ditinjau dari Pemberian ASI Eksklusif, MP-ASI, Status Imunisasi, dan Karakteristik Keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes. Vol.6. No. 2, hal 169-184 Kementerian Kesehatan RI (2018) „Buletin Stunting‟, Kementerian Kesehatan RI, 301(5), pp. 1163–1178.
Kementerian Kesehatan RI (2018b) Laporan Riskesdas 2018, Laporan Nasional Riskesdas 2018. Available at: http://dinkes.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/20181 228 - Laporan Riskesdas 2018 Nasional-1.pdf.
Kementerian Kesehatan RI (2018c) Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi. Available at: https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untukibudan-bayi.
Kusuma, K dan Nuryanto. 2013. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur) (Doctoral Dissertation, Diponegoro University).
Lemeshow, S., Hosmer, D. dan Lwangsa, S.K. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Lesiapeto, et al. 2010. Risk Factos of Poor Antrophometric Status in Children Under Five Years of Age Living in Rural Districts of The Eastern Cape and Kwazulu Provinces, South Africa. Afr Journal Clin Nutr. Vol. 23 No. 4, hal 202-207.
Lestari, w., Margawati, A. 2014. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan penanggalan kota subussalam provinsi aceh. Jurnal gizi indonesia. vol.3 No.1, hal 37-45.
Masrul, M. (2019) „Gambaran Pola Asuh Psikososial Anak Stunting dan Anak Normal di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat Sumatera Barat‟, Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), p. 112. doi: 10.25077/jka.v8i1.978.
Mitra (2015) „Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan)‟, Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(6), p. 255. doi: 10.33085/jkg.v1i3.3952.
Mohsen, A. H. A. et al. (2016) „Investigating the Relationship between Insulinlike Growth Factor-1 (IGF-1) in Diabetic Mother‟s Breast Milk and the Blood Serum of Their Babies‟, Electronic physician, 8(6), pp.2546–2550. doi: 10.19082/2546.
Nugraheni, D. et al. (2020) „ASI Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan di Jawa Tengah‟,Journal of Nutrition College, 9(2), pp. 106–113. doi:10.14710/jnc.v9i2.27126.
Nurkomala, S. (2017) Praktik Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 6-24 Bulan. Universitas Diponegoro.
Widaryanti, R. (2019) „Makanan Pendamping Asi Menurunkan Kejadian Stunting pada Balita Kabupaten Sleman‟, Encyclopedia of Medical Decision Making, 3(2), pp. 23–28. doi: 10.4135/9781412971980.n30.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi XI (2018) Intervensi Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Stunting Pola Konsumsi,Pengasuhan , Higienis Pribadi dan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI.
Widyawati, W., Febry, F. and Destriatania, S. (2016) „Analisis Pemberian MPASI dengan Status Gizi Pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lesung Batu, Empat Lawang‟, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(2SE-Articles). Available at: https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/183.
World Health Organization (2003) Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, Fifthy-fourth world health assembly. Singapore.
Wowor, M., Laoh, J. and Pangemanan, D. (2013) „Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Menyusui Di Puskesmas Bahu Kota Manado‟, Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1), p.108694. Available at:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2199/1757.

