PENGARUH SUHU PADA PROSES PENGOMPOSAN PELEPAH SAWIT MENGUNAKAN ISOLAT LOKAL Pseudomonas stutzeri (LBKURCC 54 DAN LBKURCC 59)

  • Suci Apriani Pascasarjana Kimia, FMIPA, Universitas Riau
  • Amir Awaluddin Pascasarjana Kimia, FMIPA, Universitas Riau
  • - Saryono Pascasarjana Kimia, FMIPA, Universitas Riau
Keywords: Bioaktivator, kompos, limbah pelepah kelapa sawit, isolat Pseudomonas stutzeri (LBKURCC 54 dan 59).

Abstract

Saat ini, pelepah kelapa sawit merupakan limbah pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pada penelitian ini, limbah pelepah kelapa sawit dikonversi menjadi kompos dengan cara fermentasi. Proses pengomposan dilakukan menggunakan kombinasi bioaktivator lokal ditambah kotoran ayam yang berfungsi menyediakan nutrisi bagi bioaktivator. Bioaktivator sebagai starter yang digunakan merupakan kombinasi dari dua Isolat yaitu Pseudomonas stutzeri (LBKURCC 54 dan 59) yang disubkultur pada Nutrient Broth dan difermentasi selama 7 hari menggunakan media bibit. Substrat diinokulasi 10 % starter dari total bahan. Untuk mempelajari kemampuan bioaktivator lokal dalam mendegradasi pelepah kelapa sawit dilakukan variasi sebagai berikut: (1) sampel dengan dan tanpa starter (2) sampel dengan dan tanpa pembalikan. Kualitas kompos terbaik yang dihasilkan dari sampel yang menggunakan starter dengan pembalikan tiga hari sekali. Nilai rasio C/N yang merupakan indikator penentu kematangan kompos, menurun hingga akhir pengomposan dan telah sesuai dengan standar SNI yaitu 13,46.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2015-10-30
How to Cite
Apriani, S., Awaluddin, A., & Saryono, -. (2015). PENGARUH SUHU PADA PROSES PENGOMPOSAN PELEPAH SAWIT MENGUNAKAN ISOLAT LOKAL Pseudomonas stutzeri (LBKURCC 54 DAN LBKURCC 59). Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 6(01), 73-78. https://doi.org/10.37859/jp.v6i01.474
Section
Chemistry Sciences
Abstract views: 314 , pdf (Bahasa Indonesia) downloads: 313